Minggu, 30 Mei 2010T11.29 PENGANIAYAAN dalam TINDAK PIDANA <p><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s200/images.jpeg" width="200" /></a></div><div style="color: white;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:12.0pt; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Secara umum tindak pidana terhadap tubuh pada KUHP disebut “penganiayaan”, mengenai arti dan makna kata penganiayaan tersebut banyak perbedaan diantara para ahli hukum dalam memahaminya. Penganiayaan diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit (pijn) atas luka (letsel) pada tubuh orang lain. (satochid kartanegara : 509)<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Adapula yang memahami penganiayaan adalah “dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka, kesengajaan itu harus dicantumkan dalam surat tuduhan” (Soenarto Soerodibroto, 1994: 211), sedangkan dalam doktrin/ilmu pengetahuan hukum pidana penganiayaan mempunyai unsur sebagai berikut.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">a. Adanya kesengajaan <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">b. Adanya perbuatan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">c. Adanya akibat perbuatan (yang dituju), yakni<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. rasa sakit pada tubuh<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. luka pada tubuh<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Unsur pertama adalah berupa unsur subjektif (kesalahan), unsur kedua dan ketiga berupa unsur objektif.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>A. Kejahatan terhadap tubuh (Penganiayaan)</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Kejahatan tindak pidana yang dilakukan terhadap tubuh dalam segala perbuatan-perbuatannya sehinnga menjadikan luka atau rasa sakit pada tubuh bahkan sampai menimbulkan kematian bila kita lihat dari unsur kesalahannya, dan kesengajaannya diberikan kualifikasi sebagai penganiayaan (mishandeling), yang dimuat dalam BAB XX Buku II, pasal 351 s/d 356.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Penganiayaaan yang dimuat dalam BAB XX II, pasal 351s/d 355 adalah sebagai beriku: <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Penganiayaan biasa pasal 351 KUHP <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Penganiayaan ringan pasal 352 KUHP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Panganiayaan berencana pasal 353 KUHP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">4. penganiayaan berat pasal 354 KUHP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">5. penganiayaan berat pasal 355 KUHP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><o:p><br /> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Dari beberapa macam penganiayaan diatas kami mencoba untuk menjelaskaannya satu persatu :</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Penganiayaan biasa pasal 351 KUHP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> pasal 351 KUHP telah menerangkan penganiayaan ringan sebagai berikut : <o:p></o:p></div><ol style="color: white;"><li> Penganiayaan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupih.</li> <li><o:p></o:p> Jika perbuatan itu menyebabkan luka-luka berat, yang bersalah dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun.</li> <li><o:p></o:p>Jika mengakibatkan mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun</li> <li><o:p></o:p>Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan </li> <li><o:p></o:p>Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak di pidana. <o:p></o:p></li> </ol><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Kembali lagi dari arti sebuah penganiayaan yang merupakan suatu tindakan yang melawan hukum, memang semuanya perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh subyek hukum akan berakibat kepada dirinya sendiri. Mengenai penganiayaan biasa ini merupakan suatu tindakan hukum yang bersumber dari sebuah kesengajaan. Kesengajaan ini berari bahwa akibat suatu perbuatan dikehendaki dan ini ternyata apabila akibat itu sungguh-sungguh dimaksud oleh perbuatan yang dilakukan itu. yang menyebabkan rasa sakit, luka, sehingga menimbulkan kematian. Tidak semua perbuatan memukul atau lainnya yang menimbulkan rasa sakit dikatakan sebuah penganiayaan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Oleh karena mendapatkan perizinan dari pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya. Seperti contoh: seorang guru yang memukul anak didiknya, atau seorang dokter yang telah melukai pasiennya dan menyebabkan luka, tindakan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penganiayaan, karena ia bermaksud untuk mendidik dan menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasiennya. Adapula timbulnya rasa sakit yang terjadi pada sebuah pertandingan diatas ring seperti tinju, pencak silat, dan lain sebagainya. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Tetapi perlu digaris bawahi apabila semua perbuatan tersebut diatas telah malampui batas yang telah ditentukan karena semuanya itu meskipun telah mendapatkan izin dari pemerintah ada peraturan yang membatasinya diatas perbuatan itu, mengenai orang tua yang memukili anaknya dilihat dari ketidak wajaran terhadap cara mendidiknya. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Oleh sebab dari perbuatan yang telah melampaui batas tertentu yang telah diatur dalam hukum pemerintah yang asalnya pebuatan itu bukan sebuah penganiayaan, karena telah melampaui batas-batas aturan tertentu maka berbuatan tersebut dimanakan sebuah penganiayaan yang dinamakan dengan “penganiayaan biasa”. Yang bersalah pada perbuatan ini diancam dengan hukuman lebih berat, apabila perbuatan ini mengakibatkan luka berat atau matinya sikorban. Mengenai tentang luka berat lihat pasal 90 KUHP. Luka berat atau mati yang dimaksud disini hanya sebagai akibat dari perbuatan penganiayaan itu<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Mengenai tindakan hukum ini yang akan diberikan kepada yang bersalah untuk menentukan pasal 351 KUHP telah mempunyai rumusan dalam penganiayaan biasa dapat di bedakan menjadi: <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Penganiayaan biasa yang tidak menimbulkan luka berat maupun kematian<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Penganiayaan yang mengakibatkan kematian<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">4. penganiayaan yang berupa sengaja merusak kesehatan. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>2. Penganiayaan ringan pasal 352 KUPH</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Disebut penganiayaan ringan Karena penganiayaan ini tidak menyebabkan luka atau penyakit dan tidak menyebabkan si korban tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya. Rumusan dalam penganiayaan ringan telah diatur dalam pasal 352 KUHP sebagai berikut:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian, dipidana sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.</b> <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Melihat pasal 352 ayat (2) bahwa “percobaan melakukan kejahatan itu (penganiyaan ringan) tidak dapat di pidana” meskipun dalam pengertiannya menurut para ahli hukum, percobaan adalah menuju kesuatu hal, tetapi tidak sampai pada sesuatu hal yang di tuju, atau hendak berbuat sesuatu dan sudah dimulai akan tetapi tidak sampai selesai. Disini yang dimaksud adalah percobaan untuk melakukan kejahatan yang bisa membahayakan orang lain dan yang telah diatur dalam pasal 53 ayat (1). Sedangkan percobaan yang ada dalam penganiyaan ini tidak akan membahayakan orang lain.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>3. Penganiyaan berencarna pasal 353 KUHP</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pasal 353 mengenai penganiyaan berencana merumuskan sebagai berikut :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Penganiayaan dengan berencana lebih dulu, di pidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Jika perbutan itu menimbulkan luka-luka berat, yang bersalah di pidana dengan pidana penjara palang lama tujuh tahun<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah di pidana dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Menurut Mr.M.H. Tiirtamidjaja Menyatakan arti di rencanakan lebih dahulu adalah : “bahwa ada suatu jangka waktu, bagaimanapun pendeknya untuk mempertimbangkan, untuk berfikir dengan tenang”. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Apabila kita fahami tentang arti dari di rencanakan diatas, bermaksud sebelum melakukan penganiayaan tersebut telah di rencanakan terlebih dahulu, oleh sebab terdapatnya unsur direncanakan lebih dulu (meet voor bedachte rade) sebelum perbuatan dilakukan, direncanakan lebih dulu (disingkat berencana), adalah berbentuk khusus dari kesengajaan (opzettielijk) dan merupakan alas an pemberat pidana pada penganiayaan yang bersifat subjektif, dan juga terdapat pada pembunuhan berencana (340).<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pekataan berpikir dengan tenang, sebelum melakukan penganiayaan, si pelaku tidak langsung melakukan kejahatan itu tetapi ia masih berfikir dengan bating yang tenang apakah resiko/akibat yang akan terjadi yang disadarinya baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga si pelaku sudah berniat untuk melakukan kejahatan tersebut sesuai dengan kehendaknya yang telah menjadi keputusan untuk melakukannya. Maksud dari niat dan rencana tersebut tidak di kuasai oleh perasaan emosi yang tinggi, was-was/takut, tergesa-gesa atau terpaksa dan lain sebagainya. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Penganiayaan berencana yang telah dijelaskan diatas dan telah diatur dala pasal 353 apabila mengakibatkan luka berat dan kematian adalah berupa faktor/alas an pembuat pidana yang bersifat objektif, penganiayaan berencana apabila menimbulkan luka berat yang di kehendaki sesuai dengan (ayat 2) bukan disebut lagi penganiayaan berencana tetapi penganiayaan berat berencana (pasal 355 KUHP), apabila kejahatan tersebut bermaksud dan ditujukan pada kematian (ayat 3) bukan disebut lagi penganiayaan berencana tetapi pembunuhan berencana (pasal 340 KUHP). <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>4. Penganiayaan berat pasal 354 KUHP</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Penganiayaan berat dirumuskan dalam pasal 354 yang rumusannya adalah sebgai berikut :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, dipidana kerena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah di pidana dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Perbuatan berat (zwar lichamelijk letsel toebrengt) atau dapat disebut juga menjadikan berat pada tubuh orang lain. Haruslah dilakukan dengan sengaja. Kesengajaan itu harus mengenai ketiga unsur dari tindak pidana yaitu: pebuatan yang dilarang, akibat yang menjadi pokok alas an diadakan larang itu dan bahwa perbuatan itu melanggar hukum. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Ketiga unsur diatas harus disebutkan dalam undang-undang sebagai unsur dari perbuatan pidana, seorang jaksa harus teliti dalam merumuskan apakah yang telah dilakukan oleh seorang terdakwah dan ia harus menyebukan pula tuduhan pidana semua unsur yang disebutkan dalam undang-undang sebagai unsur dari perbuatan pidana. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Apabila dihubungkan dengan unsur kesengajaan maka kesengajaan ini harus sekaligus ditujukan baik tehadap perbuatannya, (misalnya menusuk dengan pisau), maupun terhadap akibatnya, yakni luka berat. Mengenai luka berat disini bersifat abstrak bagaimana bentuknya luka berat, kita hanya dapat merumuskan luka berat yang telah di jelaskan pada pasal 90 KUHP sebagai berikut:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Luka berat berarti :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Jatuh sakit atau luka yang tak dapat diharapkan akan sembuh lagi dengan sempurna atau yang dapat mendatangkan bahaya maut.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Senantiasa tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau pekerjaan pencaharian<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Didak dapat lagi memakai salah satu panca indra<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Mendapat cacat besar<o:p></o:p></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s320/images.jpeg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYB9r3iJ-cNRC1ZRDHnSLsofzIRVl3HtfMi3e5f03BskDvHfZ82Cy3K5bgMuPy_CIe2mLDGK1dzo_8XoYMlGjCnYtW4G6hLL__s7B-Tq1u4fLPYgaMJG-LCW8_6pKD0oekiRhmdMVLLE2/s320/images.jpeg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Lumpuh (kelumpuhan)<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Akal (tenaga faham) tidak sempurna lebih lama dari empat minggu<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pada pasal 90 KUHP diatas telah dijelaskan tentang golongan yang bisa dikatakan sebagi luka berat, sedangkan akibat kematian pada penganiayaan berat bukanlah merupakan unsur penganiayaan berat, melainkan merupakan faktor atau alasan memperberat pidana dalam penganiayaan berat. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b>5. Penganiayaan berat berencana pasal 355 KUHP</b><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Penganiyaan berat berencana, dimuat dalam pasal 355 KUHP yang rumusannya adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, dipidana dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Jika perbuatan itu menimbulkan kematian yang bersalah di pidana dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Bila kita lihat penjelasan yang telah ada diatas tentang kejahatan yang berupa penganiayaan berencana, dan penganiayaan berat, maka penganiayaan berat berencana ini merupakan bentuk gabungan antara penganiayaan berat (354 ayat 1) dengan penganiyaan berencana (pasal 353 ayat 1), dengan kata lain suatu penganiayaan berat yang terjadi dalam penganiayaan berencana, kedua bentuk penganiayaan ini haruslah terjadi secara serentak/bersama. Oleh karena harus terjadi secara bersama, maka harus terpenuhi baik unsur penganiayaan berat maupun unsur penganiayaan berencana.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">KUHP POKOK<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 10 :TENTANG PIDANA POKOK DAN TAMBAHAN.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 53 : PERCOBAAN KEJAHATAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 104 : TENTANG PENYERANGAN ATAU MAKAR<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 130 : KEJAHATAN THDP KEAMANAN NEGARA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 131 : KEJAHATAN THDP MARTABAT PRESIDEN DAN WAPRES<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 140 : KEJAHATAN POLITIK<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 187 : PEMBAKARAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 170 : PENGEROYOKAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 209 : MEMBERI SUAP<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 241 : PEMBUNUHAN TERHADAP ANAK<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 242 : SUMPAH PALSU DAN KETERANGAN PALSU<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 244 : PEMALSUAN MATA UANG<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 254 : PEMALSUAN MATERAI,SURAT / MEREK<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 281 : KEJAHATAN KESUSILAAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 285 : PEMERKOSAAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 300 : MINUMAN KERAS<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 303 : PERJUDIAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 304 : PEMBIARAN/MENINGGALKAN ORG YANG PERLU DITOLONG<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 310 : PENGHINAAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 311 : MENFITNAH<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 315 : PENGHINAAN RINGAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 328 : PENCULIKAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 338 : PEMBUNUHAN BIASA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 340 : PEMBUNUHAN BERENCANA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 352 : PENGANIAYAAN RINGAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 362 : PENCURIAN BIASA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 363 : PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 364 : PENCURIAN RINGAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 365 : PENCURIAN DENGAN KEKERASAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 368 : PEMERASAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 372 : PENGGELAPAN BIASA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 374 : PENGGELAPAN BERENCANA<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 378 : PENIPUAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 406 : PENGRUSAKAN<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="color: white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">- PASAL 480 : PENADAHAN<o:p></o:p></div><div style="color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">- PASAL 485 : PELANGGARAN KUHP</span></div></p>
T09.29 Pengetahuan Awal dan Pengalaman <p><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:.5in; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:.5in; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:12.0pt; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:43726273; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1746074500 -1888555326 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:normal;} @list l1 {mso-list-id:225067264; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1538713988 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:498229227; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:119818670 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:45.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l3 {mso-list-id:602149185; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1109851094 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKHbX3xlf8qrPlus50tTQ7bGZWZyS2YYzj68IVnkyv6n7XnvKhP1K8YaLXwPBo2hZaPJ6VnM_s78JlfgLlo74T_j31J1PwGro9N6pkI7OlpEQcRARCMrp4IGy96bN1usvf9knAbxLYXhHG/s1600/384305.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKHbX3xlf8qrPlus50tTQ7bGZWZyS2YYzj68IVnkyv6n7XnvKhP1K8YaLXwPBo2hZaPJ6VnM_s78JlfgLlo74T_j31J1PwGro9N6pkI7OlpEQcRARCMrp4IGy96bN1usvf9knAbxLYXhHG/s320/384305.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal"><b>Soal :<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Apa yang dimaksud dengan pengalaman dan pengetahuan awal? Berikan contoh</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Apa artinya mis konsepsi? Mengapa Miskonsepsi bisa bersifat konsisten dan labil?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Apa artinya konflik kognitif, berikan contohnya?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bagaimana pengetahuan interpersonal dibangun untuk mengurangi miskonsepsi/ membangaun konsep yang lebih terstruktur?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Apa artinya konsepsi ilmiah?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bagaimana prosedur membangun konsep ilmiah?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in;"><b>Jawaban<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Pengalaman (experience) </b>adalah suatu yang menyangkut segala yang kita lakukan atau apa saja yang terjadi pada kita baik menyangkut sensasi, emosi, rasa sakit, pengalaman estetik dan penglaman mistik. Dimana pengalaman tidak sama dengan pengetahuan awal. Pengetahuan tidak berfungsi mengandakan pengalaman, tapi mendeskripsikannya. Pengetahuan tidak berfungsi mereproduksi apa yang terjadi tapi menjelaskannya. <b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">Misalnya : Tahu apa itu marah (<i>knowing what anger is</i>) tidak sama dengan menjadi marah (<i>Being angry</i>), Menikmati anggur tidak sama dengan tahu komposisi anggur.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">Dari hal tersebut jelas bahwa antara <b>pengetahuan awal</b> merupakan suatu ilmu awal yang dimiliki oleh seseorang akan sesuatu objek/kejadian namun belum tentu dia mengalaminya. Namun antara pengalaman dan pengetahuan bukan saling berkopetisi. Pengalaman bisa menjadi insentif untuk memperoreh pengetahuan tersebut atau menjadi bukti untuk pengetahuan tertentu atau menjadi objek pengetahuan . </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Miskonsepsi</b> merupakan suatu perbedaan konsep/pandangan yang terjadi baik antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok terhadap suatu objek/masalah yang sama. <b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">Miskonsepsi bisa bersifat konsisten apabila terjadi penguatan argumen sesuai dengan data-data yang sebenarnya baik melalui penelitian, pengalaman serta observasi (data factual dan outentik) sehingga miskonsepsi tersebut menjadi tetap/ kaku. Dan Miskonsepsi tersebut akan menjadi labil apabila factor penguat konsep tersebut tidak ada sehingga menjadi labil/goyah dan kecendrungan miskonsepsi tersebut akan perlu pengkajian lebih mendalam baik melalui konsep ilmiah sebagai pembuktian konsep tersebut (labil menjadi stabil).</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><i>Bila digambarkan sebagi berikut :<o:p></o:p></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><br /> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody> <tr> <td height="16" width="80"></td> <td width="59"></td> <td width="206"></td> <td width="173"></td> </tr> <tr> <td height="2"></td> <td align="left" rowspan="2" valign="top"><img height="59" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_s1030" width="59" /></td> </tr> <tr> <td height="57"></td> <td></td> <td align="left" rowspan="2" valign="top"><img height="149" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1035 _x0000_s1036 _x0000_s1037 _x0000_s1039 _x0000_s1040 _x0000_s1041 _x0000_s1042 _x0000_s1043" width="173" /></td> </tr> <tr> <td height="92"></td> </tr> </tbody></table></div><br /> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"> <b>Miskonsepsi </b> <i>Miskonsepsi<o:p></o:p></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><br /> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody> <tr> <td height="0" width="28"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img height="84" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" v:shapes="_x0000_s1031 _x0000_s1032 _x0000_s1033 _x0000_s1034" width="155" /></td> </tr> </tbody></table></div><br /> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="height: 24px; left: 0px; margin-left: 174px; margin-top: 59px; position: absolute; width: 28px; z-index: 251661312;"><img height="24" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_s1029" width="28" /></span><span style="height: 21px; left: 0px; margin-left: 123px; margin-top: 59px; position: absolute; width: 28px; z-index: 251659264;"><img height="21" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" v:shapes="_x0000_s1027" width="28" /></span><span style="height: 21px; left: 0px; margin-left: 72px; margin-top: 59px; position: absolute; width: 28px; z-index: 251660288;"><img height="21" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" v:shapes="_x0000_s1028" width="28" /></span><span style="height: 21px; left: 0px; margin-left: 10px; margin-top: 59px; position: absolute; width: 28px; z-index: 251658240;"><img height="21" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" v:shapes="_x0000_s1026" width="28" /></span> </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"> + + _ + + _ _ +<b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="height: 24px; margin-left: 516px; margin-top: 17px; position: absolute; width: 28px; z-index: 251670528;"><img height="24" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="_x0000_s1038" width="28" /></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">Konsep konsep konsep konsep Konsep konsep konsep konsep</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"> </div><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-indent: -0.25in;"><b>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Miskonsepsi bersifat konsisten b. Miskonsepsi bersifat labil<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Konflik kognitif</b> merupakan suatu pertentangan pemikiran akan objek/kejadian/masalah yang sama, sehingga akan banyak terjadi argument-argumen penguat akan permasalahan tersebut. Seperti gambar diatas dijelaskan bahwa adanya konsep-konsep yang berbeda akan suatu objek yang sama (seperti gambar: ada konsep + dan konsep -). Hal inilah yang menimbulkan adanya konflik kognitif demi mencapai kesimpulan dan kebenaran yang sebenarnya baik melalui observasi dan penelitian ilmiah akan permasalahan tersebut sehingga menemukan kunci dari konflik kognitif tersebut dan diterima kesimpulan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;">Contoh : misalnya perdebatan bahwa pembelajaran PKn lebih bagus dan efektif bila menggunakan metode kooperatif dibandingkan metode konvensional yang memandang gurulah menjadi sumber ilmu. Dalam hal ini akan ada argument-argumen (pro dan kontra) akan kedua metode tersebut. Pertentangan pemikiran inialah yang disebut dengan Konflik kognetif.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Pengetahuan interpersonal</b> merupakan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu dengan individu lainnya baik yang didapatkan melalui pengalaman pribadi yang didapatkan atau melaui proses pembelajaran. Pengetahuan interpersonal ini dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sehingga mampu membangun konsep yang lebih tersruktur serta dalam proses tersebut disertai juga data-data factual sehingga mampu mengurangi miskonsepsi. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Konsepsi bersifat ilmiah</b> merupakan suatu pandangan atau pemikiran akan suatu masalah/ objek yang dapat dibuktikan kebenaranya. Konsep ilmiah ini didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sendiri atau dilakukan oleh ilmuan yang lain sehingga konsepsi tersebut memiliki suatu kekuatan khususnya dalam bidang factual dan pembuktian kebenaran. Konsepsi ilmiah memiliki cirri sebagai berikut :</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Bertujuan untuk menemukan kebenaran</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kebenaran tersebut harus sesuai antara konsep dan faktanya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hubungan antara pernyataan dengan kenyataan bersifat logis</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Prosedur membangun Konsep ilmiah</b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">Dalam membangun konsep ilmiah ada beberapa tahap/fase yang harus diperhatikan sehingga konsep tersebut tidak mengalami kontroversi dan pertentangan konsep. Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu adanya penggambaran konsep atau penjelasan konsepsi tersebut secara umum. Setelah hal tersebut akan ada tahap analisa yang fokus akan mencari hal-hal yang dibutuhkan untuk merealisasikan konsep tersebut. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">Suatu konsep ilmiah pada hakekatnya harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu : adanya objek (hal yang dipikirkan), ada metode (cara mencari kebenaran), harus sistematis (berpikir secara lurus dan logis) </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><i>Bila digambarkan sebagai berikut</i> :</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="height: 36px; left: 0px; margin-left: 55px; margin-top: 5px; position: absolute; width: 144px; z-index: 251676672;"><img alt="Rounded Rectangle: KONSEPSI" height="36" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.gif" v:shapes="_x0000_s1044" width="144" /></span> Focus pada : Penggambaran konsep secara umum</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody> <tr> <td height="14" width="55"></td> <td width="62"></td> <td width="12"></td> <td width="75"></td> </tr> <tr> <td height="24"></td> <td></td> <td align="left" valign="top"><img height="24" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif" v:shapes="_x0000_s1048" width="12" /></td> </tr> <tr> <td height="1"></td> </tr> <tr> <td height="41"></td> <td align="left" colspan="3" valign="top"><img alt="Rounded Rectangle: ANALISA" height="41" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="_x0000_s1045" width="149" /></td> </tr> </tbody></table></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><br /> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"> Fokus pada : mencari hal-hal yang dibutuhkan untuk merealisa-</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="height: 24px; left: 0px; margin-left: 115px; margin-top: 17px; position: absolute; width: 12px; z-index: 251682816;"><img height="24" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif" v:shapes="_x0000_s1049" width="12" /></span> sikan konsep (objek dan metode)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="height: 41px; left: 0px; margin-left: 60px; margin-top: 0px; position: absolute; width: 149px; z-index: 251680768;"><img alt="Rounded Rectangle: PENELITIAN" height="41" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif" v:shapes="_x0000_s1047" width="149" /></span> Fokus pada : pencarian fakta-fakta dan kebenaran</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody> <tr> <td height="0" width="55"></td> <td width="62"></td> <td width="12"></td> <td width="75"></td> </tr> <tr> <td height="24"></td> <td></td> <td align="left" valign="top"><img height="24" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif" v:shapes="_x0000_s1050" width="12" /></td> </tr> <tr> <td height="7"></td> </tr> <tr> <td height="41"></td> <td align="left" colspan="3" valign="top"><img alt="Rounded Rectangle: EVALUASI" height="41" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif" v:shapes="_x0000_s1046" width="149" /></td> </tr> </tbody></table></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><br /> </div><br /> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"> Fokus pada : evaluasi dan kesimpulan akan konsep </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"> tersebut</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt;"><br /> </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 9pt;"><br /> </div></p>