PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA (BUDI PAKERTI )DALAM KERANGKA “TRI KAYA PARISUDHA”

 on Sabtu, 07 November 2020  


PROFIL CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 1

Nama : Kadek Dony Wiputra (CGP Kabupaten Karangasem)

PELATIHAN GURU PENGGERAK ANGKATAN PERTAMA


LATAR BELAKANG

Gagasan pendidikan yang berkarakter akan mampu diwujudkan jika diselaraskan dengan bagaimana siswa berpikir, berkata dan berprilaku yang baik dimana dalam kerangka kearipan lokal dikenal dengan istilah TRI KAYA PARISUDHA”. Dengan Pendidikan berbasis kearipan lokal inilah diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran yang bermakna dan berintegritas. Banyak siswa mampu berpikir dengan  baik namun tidak bisa mengontrol perkataan maupun tindakannya. Oleh karena itulah pendidikan karakter (budi pekerti) perlu diselaraskan dengan pendiikan berbasis kearipan lokal “tri kaya parisidha” .

 

TUJUAN RANCANGAN

Dengan Pendidikan Budi Pekerti Pemikiran Ki Hajar Dewantara Berbasis Kearipan Lokal TRI KAYA PARISUDHA (Manacika, Wacika dan Kayika) diharapkan peserta didik mampu :

1.     Memiliki Kemampuan Berpikir yang Baik ( Manacika Parisudha)

2.     Memiki Kemampuan Berkata yang baik (Wacika Parisudha)

3.     Memiliki Kemampuan dalam berprilaku yang baik (Kayika Parisudha)

 

TOLAK UJUR RANCANGAN

Indikator ketercapaian rancangan berjalan dengan baik yaitu :

1.     Peserta didik melaksanakan meditasi/ Persembahyangan secara rutin utuk mengheningkan pikiran (renungan suci) di rumah masing-masing

2.     Peserta didik berkata dengan bahasa baik dalam konteks pergaulan di masyarakar

3.     Peserta didik rajin menolong orang, berbuat baik dengan orang disekitar


LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN




KONSEP VISUALISASI RANCANGAN 



DUKUNGAN YANG DI BUTUHKAN

1.   Efektivitas Program “ Transendental Meditations” .

Siswa akan dilakukan pendalaman akan program ini sehingga semua siswa mampu melaksanakan program ini dengan baik. Pendalaman program ini bisa dalam wujud sosialisasi atau pelatihan baik daring ataupun luring ( disesuaikan dengan zona dimasa pandemi covid19).

2.   Dukungan Guru dan Kepala Sekolah

Bersama-sama guru dan Kepala sekolah melaksanakan Rapar Bersama serta melakukan kesepakatan aksi dalam mensukseskan program ini. Substansi dalam kesepatan tersebut salah satunya yaitu Semua guru dan serta kepala Sekolah hendaknya sebagai panutan (Ing Ngarso Sun Tulado). Sehingga Guru dan Siswa secara sama-sama melaksanakan meditasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Hanya Guru piketlah yang bertugas memantau proses waktu pelaksnaan meditasi ini.

3.   DUkungan Orang Tua dan Komite Sekolah

Di masa Pandemi ini, Proses pembelajaran masih dilakukan secara daring sehingga peran orang tua sangatlah penting dalam mensukseskan program ini. Siswa di giring untuk mampu berbudi pekerti yang baik dalam kerangka Tri Kaya Parisudha ( Berpikir, Berkata dan Berprilaku yang baik)

4.   Camera (Profesional/Handphone) dan Sosial Media

Setiap siswa akan mendokumentasikan aksi positif yang dilakukan dirumah. Aksi positif tersebut di tuliskan dalam kata-kata positif dan bisa di share di dunia sosial sebagai wujud pengimbasan kepada teman-temannya yang lain. Jika Peserta didik tidak mempunya camera (Profesional/Handphone), maka peserta didik bisa menulikan kegiatan yang dilakukan setiap harinya dalam sebuah buku tulis (diary).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

J-Theme