PROFIL CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 1
Nama : Kadek Dony Wiputra (CGP Kabupaten Karangasem)
PELATIHAN GURU PENGGERAK ANGKATAN PERTAMA
LATAR BELAKANG
|
Gagasan pendidikan yang berkarakter akan mampu diwujudkan
jika diselaraskan dengan bagaimana siswa berpikir, berkata dan berprilaku
yang baik dimana dalam kerangka kearipan lokal dikenal dengan istilah “TRI KAYA PARISUDHA”. Dengan
Pendidikan berbasis kearipan lokal inilah diharapkan mampu menunjang proses
pembelajaran yang bermakna dan berintegritas. Banyak siswa mampu berpikir
dengan baik namun tidak bisa
mengontrol perkataan maupun tindakannya. Oleh karena itulah pendidikan
karakter (budi pekerti) perlu diselaraskan dengan pendiikan berbasis kearipan
lokal “tri kaya parisidha” . |
TUJUAN RANCANGAN Dengan Pendidikan Budi Pekerti Pemikiran Ki Hajar
Dewantara Berbasis Kearipan Lokal TRI KAYA PARISUDHA (Manacika,
Wacika dan Kayika) diharapkan peserta didik mampu : 1. Memiliki
Kemampuan Berpikir yang Baik ( Manacika Parisudha) 2. Memiki
Kemampuan Berkata yang baik (Wacika Parisudha) 3. Memiliki
Kemampuan dalam berprilaku yang
baik (Kayika Parisudha) |
TOLAK UJUR RANCANGAN Indikator ketercapaian
rancangan berjalan dengan baik yaitu : 1.
Peserta didik
melaksanakan meditasi/ Persembahyangan secara rutin utuk mengheningkan
pikiran (renungan suci) di rumah masing-masing 2.
Peserta didik
berkata dengan bahasa baik dalam konteks pergaulan di masyarakar 3.
Peserta didik
rajin menolong orang, berbuat baik dengan orang disekitar |
LINIMASA
TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
DUKUNGAN
YANG DI BUTUHKAN 1.
Efektivitas Program “ Transendental Meditations” . Siswa
akan dilakukan pendalaman akan program ini sehingga semua siswa mampu
melaksanakan program ini dengan baik. Pendalaman program ini bisa dalam wujud
sosialisasi atau pelatihan baik daring ataupun luring ( disesuaikan dengan
zona dimasa pandemi covid19). 2. Dukungan Guru dan Kepala Sekolah Bersama-sama
guru dan Kepala sekolah melaksanakan Rapar Bersama serta melakukan
kesepakatan aksi dalam mensukseskan program ini. Substansi dalam kesepatan
tersebut salah satunya yaitu Semua guru dan serta kepala Sekolah hendaknya
sebagai panutan (Ing Ngarso Sun Tulado). Sehingga Guru dan Siswa secara
sama-sama melaksanakan meditasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Hanya Guru
piketlah yang bertugas memantau proses waktu pelaksnaan meditasi ini. 3. DUkungan Orang Tua dan Komite Sekolah Di masa
Pandemi ini, Proses pembelajaran masih dilakukan secara daring sehingga peran
orang tua sangatlah penting dalam mensukseskan program ini. Siswa di giring
untuk mampu berbudi pekerti yang baik dalam kerangka Tri Kaya Parisudha (
Berpikir, Berkata dan Berprilaku yang baik) 4.
Camera (Profesional/Handphone) dan Sosial Media Setiap
siswa akan mendokumentasikan aksi positif yang dilakukan dirumah. Aksi positif
tersebut di tuliskan dalam kata-kata positif dan bisa di share di dunia
sosial sebagai wujud pengimbasan kepada teman-temannya yang lain. Jika
Peserta didik tidak mempunya camera (Profesional/Handphone), maka peserta
didik bisa menulikan kegiatan yang dilakukan setiap harinya dalam sebuah buku
tulis (diary). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar